Menurut ARM, keputusan Sony dan Nokia untuk menggandeng prosesor dual-core ke dalam ponsel andalan patut mendapat pujian. Pasalnya, keputusan kedua perusahaan tersebut berbeda dengan HTC dan Samsung yang menghadirkan prosesor quad-core di dalam "superphone" besutannya.
Meski vendor smartphone seperti HTC dan Samsung membuat kesepakatan besar dengan prosesor quad-core, tapi Sony dan Nokia bersikeras bahwa tetap ada keuntungan dengan dual-core.
Hal ini jelas dengan pemasaran produk terbaru Sony, yakni Xperia T yang diresmikan di IFA 2012. Begitu pun, seperti yang dilakukan Nokia dengan andalan terbarunya, Lumia 920.
Karena itu, ARM yakin bahwa keputusan yang berbeda adalah bantuan besar untuk inovasi. "Apa yang Anda lihat di pasar adalah sistem pada vendor chip yang mengambil pendekatan berbeda untuk kinerja yang diberikan. Beberapa perusahaan berpikir bahwa dual-core adalah solusi terbaik, tapi juga ada perusahaan lain yang memilih quad-core, atau bahkan seperti yang dilakukan Nvidia dengan Tegra," jelas Direktur solusi mobile ARM Laurence Bryant.
"Kami memuji mereka semua. Keragaman itulah yang memberikan inovasi di pasar. Kami tidak akan duduk dan menghakimi. Kami bekerja sama dengan mitra, tapi apa yang akan dipilih dari kami untuk memberikan produk menarik ke pasar adalah keputusan mereka," ungkapnya.
Meskipun kecepatan prosesor tetap menjadi hal utama dalam ponsel yang dijual ke konsumen, tapi Bryant yakin bahwa fokus pada fitur juga patut dipuji. "Saya menyukai pasar smartphone yang telah tumbuh dan ini juga tentang fitur, serta apa yang bisa dilakukan perangkat untuk Anda," pungkasnya.
via okezone.com
0 komentar
Posting Komentar